Insideborneo.com, Puruk Cahu – Narasumber dari Pusat Penilitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) mengajari praktek ilmu budidaya pengembangan kakao sekaligus memberikan materi budidaya untuk puluhan penyuluh pertanian lapangan dan petani kakao se -kabupaten Murung Raya. Praktek terpusat di lahan milik salah satu pekebun kakao di Desa Mangkahui, Kecamatan Murung selama dua hari dari tanggal 29 sampai 30 Oktober.
Dihadirkannya narasumber dari Puslitkoka tersebut merupakan keseriusan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanik) Murung Raya dalam memperjuangkan pengembangan komoditi kakao di Murung Raya untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kami membekali penyuluh pertanian lapangan dan petani kakao Kabupaten Murung Raya dengan bekerjasama Puslitkoka dari Kabupaten Jember, kita harapkan dengan di transfer pengetahuan dan skill ini masyarakat kita jadi tahu bagaimana budidaya kakao yang baik hingga nantinya dalam pengembangan kakao bisa berhasil dan memberikan penghasilan untuk masyarakat kita,” kata Pj Bupati Murung Raya Hermon saat penutupan bimtek tersebut, Rabu (30/10/2024).
Selain itu, Pj Bupati juga mengatakan Pemkab Murung Raya membantu masyarakat melalui Distanik Murung Raya untuk pemberian bibit kakao yang berkualitas nantinya.
“Ini adalah salah satu upaya kita memasyarakatkan gerakan tanamam kakao di Kabupaten Murung Raya dimana rencana kita untuk 10.000 hektar penanaman kakao itu bisa terlaksana kemudian masyarakat kita bantu dalam bibit dan dukungan – dukungan yang lain dalam rangka penanaman,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanik) Murung Raya Reyzal Samat mengatakan pemilik lahan kakao di Desa Mangkahui, Kecamatan Murung tempat mereka melakukan Bimtek ini bernama Anang dengan lahan 20 hektar dengan tanaman kakao kurang kurang lebih 3000 pohon sekarang sudah berhasil panen untuk satu bulan sebanyak 300 kg kakao kering.
“Ini tentu peluang yang sangat baik, maka dari itu saya mengajak masyarakat yang ingin berkebun kakao mari tanam kakao karena memiliki harga yang cukup menjajikan dimana per 1 kg berkisar antara Rp 70.000 sampai Rp 90.000 bahkan lebih,” kata Reyzal Samat.
Selain itu, ia juga berharap setelah dilakukannya pelatihan ini para penyuluh pertanian lapangan Kabupaten Murung Raya dan Kelompok tani Kakao se-kabupaten Murung Raya bisa bertambah ilmunya tentang pengembangan kakao dan juga ia menghanturkan ucapan terimakasih terhadap narasumber dari Puslitkakao. (*)